Jumat, 30 Desember 2011

Semua Karena Ginah

Salah satu desain yang kami buat terinspirasi dari film lokal yang judulnya "Semua Karena Ginah". Ada yang masih ingat dengan film "Semua Karena Ginah" ?

Mengambil setting ibukota di tahun 1980-an, film ini menceritakan perjuangan Ginah, seorang penjual jamu gendong, dalam meningkatkan harkat hidupnya dan teman-teman sesama penjual jamu. Dengan gigih ia berjalan kaki keluar masuk gang dan bersabar menghadapi cibiran ibu-ibu yang menganggapnya wanita penggoda suami orang (padahal suami mereka sendiri yang genit).

Berbekal kreativitas dan pengalamannya meramu jamu, Ginah berhasil meracik jamu dengan resep baru, yaitu jamu dengan rasa Strawberry. Dinamainya racikan jamu tersebut Gondosari. Rupa-rupanya Gondosari membuat Ginah naik daun. Karena khasiat dan rasanya yang istimewa, Gondosari bisa masuk ke supermarket dan berkat iklan-iklan yang sering diputar di TV, penjualannya pun meningkat pesat. Ketenaran Ginah dan Gondosari mengundang tidak hanya decak kagum tapi juga rasa iri dari beberapa pihak. Gondosari pun disabotase. Ginah terpaksa kembali berjualan jamu gendong, tapi bukan Ginah namanya kalau putus asa. Berkat kerja keras dan bantuan teman-temannya sekali lagi ia berhasil membuktikan kemampuannya.

Diperankan dengan sangat apik oleh Zoraya Perucha, "Semua Karena Ginah" menjadi salah satu film Indonesia terbaik yang pernah saya tonton. Jingle iklan Gondosari masih saya ingat sampai sekarang, begini bunyinya : "Gondosari, gondosari, dengan rasa strawberry" dinyanyikan oleh mbok-mbok jamu gendong dengan logat Jawa medok.

Aaah jadi ingin nonton film ini lagi. Ayo sineas Indonesia, mari menonton film "Semua Karena Ginah", siapa tau jadi terinspirasi =)



-Siesca Purwoko-

1 komentar:

  1. Eh, si Eneng jadi disainer sekarang. Aku juga suka film Semua Karena Ginah. Masih inget pas mbok jamu berbondong-bondong nyebrang sungai. Tapi bagian mananya nih yang jadi inspirasi?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...